Palang Merah Remaja (PMR) adalah unit ekstrakulikuler sekolah yang identik dengan kesehatan. PMR menjadi salah satu ekstra yang diminati oleh para siswa. Dewasa ini, PMR tidak hanya diikuti oleh siswa saja, tetapi telah meluas hingga ranah Mahasiswa.

Dalam dunia perkuliahan, organisasi berkaitan dengan kesehatan biasanya disebut dengan Korps Sukarelawan (KSR). Namun hal ini tidak membuat para Mahasiswa lantas beralih begitu saja, tetapi masih rasa pengabdian di Palang Merah Remaja.

Seperti halnya Wahid Fachurrozi (Angkatan 2020) yang masih aktif mengikuti kegiatan PMR di Kabupaten Sukamara. Bertindak sebagai Koordinator Keanggotaan, Ozi mengaku PMR Sukamara mendapat dukungan penuh dari PMI setempat.

Ozi kerap kali berperan aktif dalam kegiatan rutin PMR yaitu latihan gabungan antar sekolah, kegiatan tidak terjadwal seperti penggalangan dana, pembagian masker, sosialisasi tentang Covid-19, penyemprotan sparying guna memutus penyebaran Covid-19, berbagi takjil, berbagi sembako, dan  gerakan sahur.

"Alhamdulillah saya sudah lama di PMR dari kelas 10 SMA sampai sekarang, sudah kurang lebih 4 tahunan. Jujur awal saya masuk PMR hanya ingin  mengikuti satu kegiatan yang membuat saya penasaran, bahkan saya pernah berkata kepada rekan relawan lain kalau saya sudah mengikuti kegiatan tersebut maka saya akan keluar, namum hati dan kecintaan tidak bisa di bohongi saya malah awet di PMR." Ungkap Ozi berbagi pengalaman.

PMR sebagai unit PMI yang terjun untuk menolong sesama nyatanya menjadi alasan kuat untuk Ozi tetap aktif hingga saat ini. "Saya pernah menjabat ketua PMR sekolah dan ketua PMR kecamatan Sukamara, mungkin singkat nya motivasi ikut PMR karna ketagihan berbuat baik" Imbuhnya.