Palangka Raya, Musabaqah
Tilawatil Quran dan Hadits Kembali digelar di kota cantik Palangkaraya, Musabaqah
yang ke-XXX ini diselenggarakan di halaman Masjid Raya Darussalam dimulai dari
tanggal tanggal 22-29 Juli
Kegiatan yang diselenggarakan
oleh LPTQ provinsi Kalimantan tengah ini, melahirkan para juara khususnya dua Mahasiswa Prodi PAI IAIN Palangka,
Raya Rahmat Tawakkal Sobari, saudara Ahmad Riduan,
Rahmat Tawakkal
Sobari adalah mahasiswa IAIN Palangkaraya yang mengikuti cabang lomba tilawah
golongan remaja dan berhasil mendapat penghargaan terbaik ke-2 pada cabang
lomba tersebut.
"Yang
pertama itu menjadi ajang silaturahmi jadi ada kawan-kawan dari berbagai daerah
yang jarang bertemu, disitu bertemu dan kedua menjadi sarana menuntut ilmu yang
mana melihat kawan-kawan yang lain punya perkembangan dalam bertilawah dan
lain-lain, tentunya kita bisa mengambil referensi dari yang dia lakukan. Yang
pasti di kegiatan ini menjadi sarana evaluasi diri bahwasanya kita itu ternyata
masih ada yang lebih hebat dari kita, termotivasi lah untuk kita menjadi lebih
baik". Ujarnya
Kesan dari saudara
Rahmat, "Alhamdulillah bisa silaturahmi bersama kawan-kawan dan guru-guru
tilawah dari berbagai daerah dan yang pasti perjalanan untuk mengikuti mtq
tahun ini banyak lika likunya, dan sebab utamanya adalah COVID yang melanda
sejak 2019 sehingga pelaksanaannya tertunda selama 3 tahun"
Harapan dari
saudara Rahmat Tawakkal Sobari adalah "mudah-mudahan bisa menjadi diri
sendiri yang lebih baik lagi di tahun depan, semoga juga bisa lebih banyak belajar lagi agar bisa
membawa nama kota Palangka Raya ke tingkat nasional".
Lomba Qira'at
Sab'ah golongan dewasa mahasiswa IAIN bernama Ahmad Riduan juga mendapatkan
penghargaan sebagai terbaik harapan ketiga.
Riduan berkata
bahwa pengalamannya pada acara MTQH tahun ini, "berbicara untuk
pengalaman, pastinya yang pertama itu percaya diri kita itu pasti disitu
didapatkan karena disitu kita dilatih untuk tampil di depan umum, tampil di
depan banyak orang. Pengalaman yang paling saya berkesan itu ketika menjadi
salah satu juara, karena bicara tentang itu kan tingkat dewasa sedangkan umur
saya itu belum sampai, masih bisa ikut di cabang remaja. Pengalaman pertama ya
itu pada percaya dirinya dan kedua pada saat lombanya, jadi artinya ikut lomba
itu itu agar lebih semangat lagi dalam belajar Qur'an nya, belajar lagu-lagunya,
belajar tajwidnya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari" ujarnya.
0 Komentar